Pikiranmu
mempunyai andil yang sangat penting
dalam
membentuk kehidupanmu
(Sri
Satya Sal Baba)
D
|
ua
orang pria, menderita sakit keras sedang
di rawat di sebuah kamar rumah sakit. Seorang diantaranya menderita suatu
penyakit yang mengharuskannya duduk di tempat tidur selama satu jam di setiap
sore untuk mengosongkan cairan dari paru-parunya. Kebetulan tempat tidurnya
berada tepat di sisi jendela satu-satunya yang ada di kamar itu. Sedangkan pria
yang lain harus berbaring lurus di atas punggungnya. Setiap hari mereka saling
bercakap-cakap selama berjam-jam. Mereka membicarakan istri dan keluarganya,
rumah, pekerjaan, keterlibatan mereka di ketentaraan dan tempat-tempat yang
pernah mereka kunjungi selama liburan.
Setiap
sore, ketika pria yang tempat tidurnya berada dekat jendela di perbolehkan
untuk duduk, ia menceritakan tentang apa yang terlihat di luar jendela kepada
rekan sekamarnya. Selama satu jam itulah, pria kedua merasa begitu senang dan
bergairah membayangkan betapa luasnya dan indahnya semua kegiatan dan
warna-warna indah yang ada di luar sana.
“
Di luar jendela, tampak sebuah taman dengan kolam yang indah, itik dan
angsa-angsa renang-renang cantik, sedangkan anak-anak bermain dengan
perahu-perahu mainan. Beberapa pasangan berjalan bergandengan di tengah taman
yang dipenuhi dengan berbagai macam bunga berwarnakan pelangi. Sebuah pohon tua
besar menghiasi taman itu. Jauh di atas sana terlihat kaki langit kota yang
memesona. Suatu senja yang indah”.
Pria
pertama itu menceritakan keadaan di luar jendela dengan detail sedangkan pria
yang lain berbaring memejamkan mata membayangkan semua keindahan pemandangan
itu. Perasaannya menjadi lebih tenang dalam menjalani kesehariaanya di rumah
sakit. Semangat hidupnya menjadi lebih kuat, percaya dirinya bertambah.
Pada
suatu sore yang lain, pria yang duduk di dekat jendela menceritakan tentang
parade karnaval yan melintas. Meski pria yang kedua tidak mendengar suara
parade itu, namun ia dapat melihatnya melalui pandangan mata pria pertama yang
menggambarkan semua itu dengan kata-kata indah. Begitulah seterusnya, dari hari
ke hari hingga satu minggu berlalu.
Suatu
pagi, perawat datang membawa baskon air hangat untuk mandi. Ia mendapati
ternyata pria yang berbaring dekat jendela itu meninggal dunia. Perawat itu
ikut sedih lalu memanggil perawat lain untuk memindahkannya ke ruang jenazah.
Kemudian pria yang kedua itu meminta pada perawat agar dipindahkan ke tempat
tidur di dekat jendela. Perawat itu menurutinya dengan senang hati.
Ketika
semuanya selesai, perawat meninggalkan pria tadi seorang diri dalam kamar.
Dengan perlahan dan kesakitan, pria ini memaksakan dirinya untuk bangun. Ia
ingin sekali melihat keindahan di dunia luar melalui jendel itu. Betapa
senangnya, akhirnya ia bisa melihat sendiri dan menikmati semua keindahan itu.
Hatinya tegang, perlahan ia mendongakkan kepalanya ke jendela di samping tempat
tidurnya. Apa yang dilihatnya ? Ternyata jendela itu menghadap ke tembok. Hanya
tembok !!
Ia
berseru memanggil perawat dan menanyakan apa yang membuat teman pria yang sudah
meninggal tadi bercerita seolah-olah melihat pemandangan yang luar biasa indah
di balik jendela itu. Perawat itu menjawab bahwa sesungguhnya pria tadi adalah
seorang yang buta bahkan tak bisa melihat tembok sekalipun.
“
Barangkali ia ingin memberimu semangat hidup.” kata perawat.
Sumber
: sebuah buku kisah inspirasi