BPJS..
BPJS.. Mengapa dirimu membuatku pusing. Ini adalah sebuah cerita tentang
pengalaman saat mengurus kartu BPJS. Ya.. sudah hampir setahun pemerintah
mengatur kartu BPJS tepatnya mulai BPJS ini berlaku Januari 2014. Sebenarnya
aku sudah tahu apa itu BPJS tapi entahlah aku males ngurusnya. Aku sangat
kurang suka birokrasi yang berbelit-belit. Selain itu setiap lewat kantor BPJS
pasti parkiran motor banyak banget. Ini berarti yang ngurus BPJS pasti antri. Dan
di saat ada rumor akan ada penghapusan kartu BPJS besok tahun 2015. Aku mulai
panik. Dan tidak hanya aku tapi juga seluruh masyarakat Indonesia.
Dan
saat 10 hari sebelum tahun baru 2015, akhirnya aku tersadar juga. Sepertinya
aku perlu ngurus BPJS. Selain saat itu lagi libur tidak kerja juga rata-rata
tetangga sudah ngurus BPJS. Aku tak anti dengan BPJS ato asuransi kesehatan.
Aku tahu manfaat dari BPJS itu. Aku tak akan tahu kapan aku sakit. Pasti semua
orang tak ingin sakit ataupun dirawat di rumah sakit. Tapi kita tak tahu yang
akan terjadi dengan kesehatan kita. Ya.. kartu BPJS ini hanya sebagai kartu
jaga-jaga jika kita sakit atau opname di rumah sakit. Biaya rumah sakit
sekarang mahal jika kita tak ikut suatu asuransi apsti akan memberatkan
keuangan kita apalagi keuanganku yang tergolong pas-pasan.
Hari
itu, hari Senin pagi-pagi sekitar jam 7.00 aku siap-siap akan ke kantor BPJS.
Aku tak heran sampai di sana sudah banyak motor parkir. Di pos satpam, aku
ambil nomor. Karena aku mau daftar anggota baru maka aku di beri antrian E-95.
Aku diminta kumpul di gedung belakang karena nanti akan diberi pengarahan. Dan
betul tepat pukul 08.00, kita diberi sedikit penyuluhan tentang apa itu BPJS
mulai dari syarat-syaratnya, hak dan kwajiban peserta BPJS serta alur
pengurusan BPJS jika kita harus rawat inap di rumah sakit. Setelah setengah jam
diberi pengarahan kita mulai dipanggil satu-satu sesuai antrian. Tapi setelah
aku tanya sana sini ternyata syaratku ada yang kurang. aku tak punya rekening
di bank yang ditunjuk BPJS (bank BRI, BNI atau Mandiri). Tapi aku kan punya
rekening bank BRI syariah. Pertama aku PD aja masak sih tidak bisa kan
sama-sama masih BRI. Akhirnya aku tanya ke satpam ternyata yang dimaksud adalah
BRI umum/konvensional bukan syariah. Aku diminta buka rekening salah satu dari
3 bank tersebut. Aku langsung lemes dan kecewa. Aku terus terang sudah punya 2
rekening bank masak sih aku harus buka rekening baru. Akhirnya dengan perasaan
kecewa, aku pulang.
Sampai
rumah, aku masih mikir-mikir. Ini BPJS masih aku urus atau sudah lah. Aku tak
akan urus lagi. namun dengan banyak pertimbangan akhirnya keesokan harinya, aku
buka juga rekening di bank BRI plus dapat bonus kalender J . Hari Rabu, aku berniat akan
mengurus BPJS lagi. aku mulai datang ke kantor sekitar jam setengah 6 pagi,
siapa tahu dapat nomor kecil. Sampai sana ternyata sudah banyak orang. Aku
mulai mikir ni orang-orang pada mulai datang jam berapa ya.. namun sampai di
depan kantor ternyata gerbang belum dibuka. Kantor masih tutup. Katanya kantor
baru buka jam 07.00. Aku ogah banget nunggu cuma dapet antrian. Akhirnya
kupulang dan balik lagi sekitar jam setengah 8. Ya.. seperti kemarin aku dapat
antrian E-98. Karena aku pasti dipanggil agak siang aku pulang dulu. Aku baru
datang lagi jam 9an. Saat itu sudahsampai panggilan E-30an. OK.. aku tunggu
aja. setelah tunggu punya tunggu jam sudah menunjuk pukul 11.00. nomorku belum
dipanggil-panggil juga.. arrghhh. Mau nunggu sampai kapan. Dan saat itu
tiba-tiba datanglah seorang ibu muda kayaknya bukan orang Yogya. Dia juga ikut
antri. Ibu itu mulai bingung kok ngurusnya lama banget. Padahal kalau daftar di
bank kan cepet. Tinggal nunggu antrian ambil kartu. Maksudnya ?? ibu itu
menjelaskan dia kurang suka ribet, dia pernah daftar di bank malah lebih cepat.
Katanya kita datang aja ke bank bilang mau daftar BPJS, nanti kita akan diurus
dan diminta langsung bayar di bank itu juga. Beres.. !! Kita hanya diminta
datang ke kantor BPJS untuk datang ambil kartu. Karena data dari bank sudah
terhubung dengan data di BPJS.. lemes sudah dengar pemjelasan ibu tadi. Kenapa
aku ahrus susa-susah ikut antrian E.. padahal untuk mendapat mendapatkan kartu
BPJS bila mengurus di kantor ada 3 tahap. Pertama antri di ruang edukasi dapat
antrian E. Kemudian kita diminta antri lagi untuk entri data dengan antrian A.
Setelah dari antrian A, kita bayar baru dapat antrian B untuk dapat kartu asli
BPJS. Nah kalau kita daftar di bank kita sudah menghemat 2 antrian yaitu
antrian E dan A. Jika sudah ngurus di bank kita langsung dapat antrian B.. Ya
elahh.. kenapa sih tidak ada sosialisasi kalau bisa daftar di bank. Toh
akhirmya sama aja. Kalau ada yang bisa cepet ngapain cari yang ribet. Capee
deh.. J
Namun
aku nikmati aja alur ini, dan sekitar jam setengah 3, urusanku hari itu
terhenti. Sudah selesai ?? Belum, sodara-sodara !! Esok harinya aku harus datang
lagi. Aku belum bayar iuran dan otomatis belum dapat kartu. Secara bank di
kantor BJS sudah tutup jam 2 siang. Oh.. menunggu ternyata melelahkan.
Namun
di saat menunggu antrian ini. Ada-ada saja cerita yang bikin senyum. Entah
belum tahu cara ngisi formulirnya, entah yang sudah ambil nomor antrian kecil
tapi harus antri lagi karena pas dipanggil antriannya dia belum datang. Dan
masih banyak orang-orang yang belum lengkap syarat-syaratnya sehingga harus
balek pulang lagi. Macem-macem lah.. inilah negriku. Negri yang sangat beragam.
Negri yang masih ribet dengan urusan administrasi. But, Indonesia is my
country. And I love it... (noer)