Sabtu, 26 Oktober 2013

Dia anakku, aku bangga padanya


Aku tak tahan melihat perempuan ini menangis
Aku pun menangis
Perempuan itu kecewa
Kecewa dengan jiwa-jiwa yang dilahirkannya

Ku sadari...
Aku telah menyia-nyiakan waktuMu
Aku terlena dengan duniaku
Aku lupa
Aku punya perempuan ini
Perempuan yang selalu menyayangiku

Tuhan, tolong hambaMu ini
Berilah  aku waktu untuk membuatnya tersenyum
Biar dia bisa terdengar dari mulutnya....
Dia anakku, aku bangga padanya

Selasa, 15 Oktober 2013

Labbaik Allohumma Labbaik


Ah.. kapan aku bisa mengucapkan itu di tanah suci. Memakai baju ikhram, thawaf mengelilingi ka’bah, sai, wukuf di Arafah dan melontar jumrah. Itu mungkin itu hanya sebuah impian. Impian besar bagi setiap muslim yang belum berhaji. Dan entahlah kapan aku  bisa melaksanakan rukun islam yang ke lima ini. Sebelum berhaji, perlu ada pertanyaan pada diri sendiri. Apakah aku bisa berkurban setiap tahunnya. Aku jadi malu. Bisakah aku memantapkan hati untuk berhaji sementara semangat kurbanku masih dipertanyakan.
Berhaji memang sebaiknya dilakukan pada usia muda setidaknya di bawah umur 50 tahun. Terkadang aku kasihan pada orang tua yang sudah sepuh berhaji. Dilihat secara fisik mereka lemah tapi semangatnya takkan luntur. Namun apa daya karena kemampuan materi berhaji itu sangat mahal maka rata-rata orang berhaji pada usia tua. Mereka menabung dahulu untuk mempersiapkan bekalnya. Seperti kata pak Ary Ginanjar di buku ESQ, justru ketika kita masih dalam usia produktif bekal untuk meningkatkan ketangguhan pribadi dan ktangguhan sosial melaui peningkatan kadar kecerdasan emosi dan spiritual. Sehingga “benefit” haji ini bisa lebih optimum dimanfaatkan dan dirasakan di dalam hidup, untuk membangun dan mensejahterakan bumi sehingga modal dasar dalam meraih keberhasilan.
Kembali ke pertanyaanku, bisakah aku nanti memenuhi panggilanMu untuk mengunjungi rumahMu ? Insya Alloh....

Rabu, 09 Oktober 2013

Perempuan itu..


Senja merah di ufuk barat
Perempuan itu bersiap untuk menemui PenciptaNya
Bersiap untuk membacakan ayat-ayatNya
Memanjatkn doa-doa…
Ia ingin menitipkan salam…
Untuk kekasih hartinya..
Untuk belahan jiwanya..
Untuk arjunamya..
Untuk pangerannya..
Yang tlah pergi menembus awan.

Hampir empat tahun…
Perempuan itu setia menemani lelakinya
Lelaki yang dulu perkasa
Kini tak berdaya ditelan masa
Perempuan itu tak mengeluh
Tak letih
Tetap sabar
Tetap tegar..

Perempuan itu kini sendiri
Hanya sepi yang memeluknya
Bila rindu tlah di atas batas
Perempuan itu menangis lama di tikar panjangnya
Berharap akan ada keajaiban
Seseorang yang datang sebagai obat lara hati
Pengganti jiwa yang sunyi
Memberi kebahagiaan yang lama dinanti
Semoga…

Yogya,2010 (revisi 2013)

Teruntuk IBU, Happy Birthday my mom. I love you.. 
Maafkan aku yang belum membuatmu tersenyum

Selasa, 01 Oktober 2013

BELAJARLAH TERUS..

Belajarlah diam di antara banyaknya pembicaraan
Belajarlah mengalah dari suatu keegoisan
Belajarlah menangis dari kebahagiaan
Belajarlah menjadi tegar dari kehilangan
Belajarlah mendengar dari banyaknya keinginan
Belajarlah bersabar dari sebuah kemarahan

Hidup ini memang harus selalu diisi dengan BELAJAR

Belajar bersyukur meski belum cukup
Belajar ikhlas meski tak rela
Belajar taat meski berat
Belajar memahami meski tak sehati
Belajar sabar meski dalam kemarahan
Belajar berbagi meski terbebani
Belajar setia meski tergoda
Belajar memberi meski tak seberapa
Belajar mengasihi meski disakiti
Belajar tenang meski gelisah
Belajar beramal meski masih kekurangan
Belajarlah untuk percaya, meski sebenarnya itu sangat susah