Minggu, 07 Oktober 2018

Goes to Manasik


Pas bertepatan tanggal 1 Muharram 1440 atau tanggal 11 September 2018. Alhamdulillah ku bisa meninggalkan sejenak kota Yogya menuju ke luar kota. Hari itu piknik ibu-ibu pengajian. Pertamanya ku agak ragu, yang lain udah daftar, ku daftar paling akhir. Ternyata masih ada jatah kursi, jatah ibu yang memang tidak daftar dan bisa kuwakili.  Ya.. rezeki anak sholeh deh. Bersama rombongan satu bis kita berangkat sekitar jam setengah pagi.   Selama perjalanan aku merasa tak enak badan. Rasa mual dan pengen muntah sangat terasa. Maklumlah 3 hari sebelum berangkat aku sakit batuk akut yang berpengaruh pada badan yang rada lemes. Untung di dalam bus, kita diminta berdzikir dan berdoa, dan doaku cuma satu, semoga aku kuat sampai tujuan. Perjalanan ini kita lewat Jatinom Klaten, katanya klo lewat Klaten lebih cepat dibanding lewat jalan Magelang dan akhirnya lewat Boyolali dan masuk Salatiga. Ketika mau masuk ke tol Salatiga ku tak sabar. Katanya gerbang tol Salatiga sangat indah tak beda jauh dengan pemandangan di luar negeri sono. Tapi sayang ku tak menemukan pemandangan indah itu.. mungkin ku duduk di belakang kali ya.. ok sudahlah..


Sekitar jam 9an kita mampir sejenak di masjid Al Mabrur Ungaran untuk sholat dhuha. Arsitektur masjid ini lumayan bagus dan masjidnya juga lumayan gedhe. Sepertinya masjid ini memang digunakan untuk para pelancong yang ingin mampir sholat. Terlihat parkiran masjid yang lumayan luas. Bus pun bisa masuk ke halaman masjid. Di masjid ini, kita sholat dhuha berjamaah 4 rokaat, 2 kali salam. Setelah sholat, kita briefing sebentar untuk diberi pengarah dan pengetahuan tentang tata cara dan doa haji dan umroh..
Setelah briefing lanjut kita menuju Firdaus Fatimah Azzahrah.. Tak lupa ku foto dulu bagian depan masjid Al Mabrur biasalah buat kenangan-kenangan.. J
                 
Foto masjid Al Mabrur

Perjalanan ke Firdaus fatimah Zahra (FFZ) dari masjid Al Mabrur sekitar setengah jam. Itu pun nyaris mau nyasar, karena pak pilot bus  (mungkin) belum pernah ke FFZ.. jalan menuju FFz agak sempit untuk ukuran jalan bus dan tempatnya juga agak menanjak. Daerahnya juga tidak begitu ramai dan sepertinya daerah pinggiran kota.
Akhirnya sampai juga kita di FFZ, wah.. gerbang masuknya nya terlihat megah banget.. gimana dalemnya. Penasaran ?? Lets go.. mari kita mulai manasik. Bismillah...

Foto gerbang Firdaus Fatimah zahra

Sebelum masuk ke dalam kita diberi paspor.. Paspor ?? yYups.. Paspor KW alias paspor-pasporan. berasa mau terbang ke Arab ya.. kita masuk ke bandara melalui imigarasi dengan menunjukkan paspor itu.. Wihh keren !!
    
Foto Pasport, bandara dan imigrasi

Dari imigrasi ternyata langsung menuju Masjidil Haram. Di situ kita belajar tawaf, sai dari Shafa-Marwah. Namun kita hanya diberi pengarahan dan pengetahuan. Beda dengan rombongan lain yang bener2 praktek doa-doa atau bacaan tawaf dan sai. Dari Masjidil Haram lanjut wukuf di Arafah. Disitu memang berdiri tenda-tenda kecil yang berjejar rapidan deretan kamar mandi yang katanya persis seperti aslinya. Dari wukuf, lanjut lontar jumrah. Di situ berdiri 3 lingkaran sumur tempat saat kita melempar jumrah. Saat wukuf berada di bukit Jabal Rahmah, di situ juga ada walaupun bukitnya tidak terlalu tinggi. Naiknya juga ada tangganya..
    
Foto. Gerbang Masjidil Haram, Kabah, saat sai, wukuf di Arafah, dan jumrah

Terakhir kita bergerak menuju ke Madinah, ke masjid Nabawi. Dari luar ku kira masjid beneran bisa buat sholat ternyata hanya replikanya. Pas masuk masjid lihat dalamnya. Subhanallah.. bagus banget. Di situ kita berhenti sejenak, diterangkan tentang masjid Nabawi yang di dalamnya ada satu ruang namanya Raudhah. Jika kita berdoa di Raudhah insya Alloh doa-doa akan dikabulkan.
    
Foto depan replika masjid Nabawi, bagian dalam masjid Nabawi dan Raudhah

Perjalanan manasik ini berakhir di masjid Nabawi. Saat itu sedah masuk sholat dhuhur. Kita sholat di musholla. Setelah menunaikan semua tata cara manasik kita istirahat sebentar di bandara dan segera meninggalkan FFZ. Dan alhamdulillah, walaupun ku berpanas-panas ria mengikuti tata cara manasik ternyata badan ini masih kuat. Pertanda baik nih. Rasa pusing dan lemes hilang seketika. Itulah hikmah dari ritual ini.
FFZ pada awalnya hanya usaha tour religi khusus haji plus dan umroh namun sekarang FFZ mendirikan tempat manasik yang sudah menjadi tempat wisata. Ini terlihat di parkiran banyak bus-bus dari luar kota. Memang FFZ tempat yang recommended untuk manasik bagi calon jamaah haji atau sekedar tempat wisata religi bagi jamaah pengajian yang akan melakukan wisata religi. Begitulah ceritaku tentang sedikit pengalaman berhaji/umroh. Mungkin saat ini aku hanya sekedar latihan manasik. Namun insya Alloh suatu hari nanti ku bisa menjadi salah satu tamuNya yang bisa berkunjung langsung ke Baitullah. Aamiin..


Senin, 06 Juli 2015

Catatan Hati seorang Istri



Judulnya kok kayak judul buku atau judul sinetron ya.. Iya emang.. Bermula dari buber awal Ramadan kemarin. Teman dulu waktu sekolah ngajak buka bersama. Hhmm.. tumben nih. Aku ok aja. Kebetulan sudah lama banget tak ngobrol-ngobrol dengan teman ini. Pertama kali  ketemu.. Wajah & badannya masih seperti dulu, tinggi kurus.  Lama juga kita ngobrol-ngobrolnya. Dari jam 5 sore sampai sekitar jam setengah 8 malam. Ternyata temanku ini banyak curhat tentang masalah pribadinya. Masalah rumah tangganya. Aku hanya tertegun tak menyangka masalahnya cukup menyesakkan dada. Biasa lah masalah rumah tangga tak jauh beda dengan masalah KDRT. KDRT tidak hanya kekerasan fisik namun juga kekerasan ekonomi dan kekerasan mental. Dan dari ngobrol-ngobrol ini aku merasa temanku ini mengalami kekerasan semuanya.
Pertama, di cerita bahwa sudah tidak nyaman alias sakit bila sang suami mengajak berhubungan. Bahkan dia merasa “diperkosa” oleh suaminya sendiri. Faktor ini mungkin dikarenakan teman ini secara psikologis sudah tidak ada “rasa” dengan sang suami.
Kedua, faktor ekonomi. Sang suami tidak jelas pekerjaannya. Tiap hari pekerjaannya hanya mancing seharian. Untungnya temanku ini punya pekerjaan kecil-kecilan membuat kue talam yang biasa di setor ke pasar-pasar. Sang suami cukup menelantarkan istri anaknya. Anaknya tidak begitu dekat dengan bapaknya. Ketika anak tidur, bapak baru pulang dan saat anak bangun untuk siap ke sekolah bapaknya baru tidur. Anak pulang sekolah, bapaknya sudah pergi entah kemana. Ketiga faktor mental, temanku ini berasa jiwanya tak tenang. Dia akan ketakutan sendiri bila berada di rumah seorang diri. Jika malam, tidur pun tak nyenyak. Sejak ada perasaan ingin pisah. Temanku ini dengan sang suami masih satu rumah tapi tak sekamar. Jadi saat teman ini sendirian, jiwanya merasa terancam. Takut suaminya akan mengetuk pintu dan mengajaknya untuk berhubungan. Sungguh tragis. Merasa terancam di rumahnya sendiri..
Dari masalah rumah tangganya juga berimbas kurang baiknya hubungan dengan orang tuanya. Alasan dia akan berpisah ternyata ditentang oleh ortunya. Bahwa teman ini diancam ortunya jika dia nekat cerai maka hak warisnya akan dicabut.. Mengapa orang tuanya tega berbuat seperti itu ya. Kebetulan rumah teman ini sangat dekat dengan rumah ortunya. Jelas-jelas ortunya pasti tahu bagaimana perilaku mantunya. Apa mungkin ortunya malu ke orang-orang jika salah satu anaknya ada yang bercerai. Maybe.. 
Aku yang hanya mendengar curhatan teman ini cukup gregetan juga. Tapi bagaimana lagi. Sebenarnya temanku sudah ada solusi. Temanku ini bisa saja tak pisah dengan sang suami. Dia akan tetap akan melayani kebutuhan harian suaminya asalkan ada syaratnya, sang suami tak boleh menyentuhnya lagi. teman ini tak sanggup. Solusi kedua, temanku ini mau dimadu alias dipoligami. Dia rela.. karena temanku merasa tak bisa melayani sang suami dengan baik.
     Dari curhatan teman ini, bukannya aku ingin mengumbar masalah rumah tangga orang namun aku hanya dapat mengambil hikmahnya. Tak ada manusia yang sempurna. Dan manusia hanya makhluk Tuhan yang tak luput dari masalah. Aku hanya berharap semoga temanku ini dapat solusi yang terbaik. Dia akan kuat dengan masalah yang dihadapinya.. Amin..

Kamis, 02 Juli 2015

Menapaki Museum Ullen Sentalu


B
erkunjung ke Ullen Sentalu merupakan salah satu agenda wisata yang telah lama kurencanakan. Dari akhir tahun kemarin. Dan baru terlaksana di medio tahun ini.. Museum Ullen Sentalu terletak di kawasan Kaliurang. Kebertulan jalan yang kita lalui lewat jalan Kaliurang ke arah utara sampai kita ketemu pos karcis, kita lurus saja sampai ketemu patung udang belok kiri dan ketemu markas TNI lurus saja sampai kita menemukan plang museum ullen sentalu belok kiri. Saat belok kiri itulah kita sempat ragu. benar ga nih jalannya.. karena saat jalan yang kita lalui hanya jalan sepi yang kanan kiri pepohonan seperti hutan. Namun kita tetap melewati jalan itu yang akhirnya kita menenukan sebuah bangunan yang terlihat masih sepi. Kita masih bingung. Bener gak nih museumnya. Akhirnya kita tanya ke bapak-bapak yang kelihatannya seorang security. Dan woolaa.. kita ga kesasar. Welcome to Ullen Sentalu.. yeeaayyy.. :-)


Suasana di museum masih sepi sepertinya memang belum banyak pengunjung yang datang. Atau kita yang datang kepagian ya.. harga tiket masuk ke museum ini cukup mahal 30ribu rupiah. 


Setelah membeli tiket tak langsung bisa masuk ke museum. Kita diminta menunggu karena untuk bisa masuk harus menggunakan jasa guide. Saat itu ternyata ada 3 orang pengunjung yang juga ikut menunggu. Untuk menunggu waktu, kita foto-foto dulu saja di sekitar pintu masuk. Setelah sekitar 10 menitan, kita diminta masuk berombongan. Guide kita seorang cewek masih muda. Sebelum melakukan penelusuran kita diberitahu tentang aturan-aturan ketika masuk museum. Aturannya adalah tidak boleh makan minum, tidak boleh merokok, tidak boleh memegang benda-benda yang ada di dalam museum dan TIDAK BOLEH FOTO... ohhh tidakkkk.. Masak kita ke museum ga ada dokumentasinya. Padahal menurutku museum ini cukup unik. Asik untuk berfoto ria..
Kita memasuki berbagai macam ruangan di museum ini. Kesan pertama memasuki ruangan. Aura mistis mulai terasa. Cahaya lampu ruangan hanya remang-remang dan suasana cukup sunyi.  Tak ada suara gamelan atau apalah itu. Hanya suara kita dan mbak guide saja. Mbak guide menjelaskan dengan penuh penghayatan. Selama menyusuri museum ini, mbak ini ngoceh terus dan hafal tentang setiap benda-benda atau lukisan-lukisan yang menempel di dinding museum. Ya iyalah.. hehe.. Sepanjang perjalanan menyusuri lorong-lorong museum ini kita akan disuguhkan tentang sejarah kraton-kraton dan silsilah keluarga kraton khusus berada di Yogyakarta dan Solo. Kita akan tahu bagaimana tata cara yang berlaku di dalam kraton dengan segala filosofinya. Jalan yang dilalui untuk pindah ke ruangan lain ruangan cukup membingungkan seperti berjalan di ruang labirin. Itulah gunanya guide, selain memberi informasi. Guide ini juga menuntun kita agar bisa masuk ke tiap-tiap ruangan tanpa kesasar. He..he..
Di tengah perjalanan tour ini, kita rehat sejenak sekitar 5 menitan. Kita akan disuguhi minuman yang katanya minuman rahasia kraton yang berkhasiat biar awet muda. Amin...

Perjalanan dilanjutkan kembali. Sampai akhirnya kita menuju ke sebuah ruang terbuka.. dan disitulah kita baru boleh berfoto-foto. Dan semua pada mengambil kamera atau HP masing-masing. Semua sudah pada gatel untuk foto..


Setelah memasuki ruang terbuka ini, berakhir sudah perjalanan singkat tentang Ullen Sentalu. Setelah melewati pintu keluar inilah kita bebas berfoto ria. dan saat kita ke Ullen Sentalu ternyata kita dapat bonus. kita bertemu dengan sang sutradara berambut kriwil alias Riri Riza. Tak meninggalkan moment ini. kita pun foto bersama..


 Begitulah sekelumit tentang museum Ullen Sentalu. Disini kita tidak akan membeberkan nama-nama ruangnya yang ada di Ullen Sentalu dan informasi tentang silsilah yang ada di keluarga kraton. Informasi itu bisa dicari di mbah google. Kesimpulannya kita wajib perlu mengunjungi museum ini apalagi bagi orang senang tentang budaya dan sejarah kraton di yogya dan Solo. Biarpun tiket masuk tergolong cukup mahal namun suguhan dan informasi yang kita dapat menambah wawasan tentang budaya jawa. Kalau bukan kita yang melestarikannya. Siapa lagi ??
                                                               

Jumat, 30 Januari 2015

Menanti Sunset di candi Boko



S
aat liburan kemarin, aku menyempatkan diri untuk berkunjung ke candi ratu Boko. Keinginan untuk melihat candi Boko sudah lama namun baru kesampaian akhir tahun 2014 kemarin. Seperti lihat foto-foto keinadahan candi Boko maka kita pergi pada sore hari. Harapannya kita bisa melihat sekalian mengambil moment sunset dalam bentuk foto yang katanya begitu indah.
Kita sebenarnya kurang begitu tahu persisnya jalan menuju ke candi Boko ini. Kita hanya mengikuti papan penunjuk arah. Kita lewat jalur selatan jalur Piyungan ke utara. Papan penunjuk arah candi Boko cukup terlihat dan memang jalannya cukup menanjak karena candi ini memang terletak di atas bukit.
Sebelum kulanjutkan ada sekelumit informasi tentang candi Boko yang kuambil dari google. Istana Ratu Boko adalah sebuah bangunan megah yang dibangun pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran, salah satu keturunan Wangsa Syailendra. Istana yang awalnya bernama Abhayagiri Vihara (berarti biara di bukit yang penuh kedamaian) ini didirikan untuk tempat menyepi dan memfokuskan diri pada kehidupan spiritual. Berada di istana ini, anda bisa merasakan kedamaian sekaligus melihat pemandangan kota Yogyakarta dan Candi Prambanan dengan latar Gunung Merapi.
Istana ini terletak di 196 meter di atas permukaan laut. Areal istana seluas 250.000 m2 terbagi menjadi empat, yaitu tengah, barat, tenggara, dan timur. Bagian tengah terdiri dari bangunan gapura utama, lapangan, Candi Pembakaran, kolam, batu berumpak, dan Paseban. Sementara, bagian tenggara meliputi Pendopo, Balai-Balai, 3 candi, kolam, dan kompleks Keputren. Kompleks gua, Stupa Budha, dan kolam terdapat di bagian timur. Sedangkan bagian barat hanya terdiri atas perbukitan.
Kembali ke ceritaku, tiket masuk ke candi Boko tergolong cukup mahal 25.000 rupiah dengan karcis motor 2.000 rupiah. Ketika membeli tiket kita agak sedikit bingung ke mana arah ke candi karena setelah loket tiket kita hanya menjumpai sebuah restoran yang sepertinya cukup mewah. Ternyata pintu masuk candi ke arah timur. Kita akan mengikuti jalan setapak yang dikelilingi sebuah taman.

Sudut taman jalan setapak menuju ke candi

Dan ternyata saat itu, pengunjung sangat banyak sehingga kita bingung untuk berfoto ria. Karena semua orang pasti ingin berfoto di gerbang candi Boko ini. Setelah muter-muter cari spot yang bagus untuk foto akhirnya aku foto saja dua pohon besar yang berada di lapangan timur gerbang candi. 


Dari candi boko ini kita bisa melihat pemandangan alam sekitar prambanan dari atas. Dari spot ini kita bisa melihat dari jauh candi Prambanan tapi karena cuaca kurang cerah maka candi prambanan kurang terlihat jelas.

Ayo mana candi Prambanan ??

Sebenarnya banyak spot yang perlu dikunjungi di candi boko ini namun rata-rata candi sudah pada runtuh. Sejauh mata memandang jarang ada bentuk yang yang masih utuh berdiri.

Candi yang sudah runtuh

Setelah duduk-duduk di menunggu sunset. Inilah foto hasil jepretanku. Kurang puas karena banyak orang dan langit juga belum terlalu gelap tapi beginilah hasilnya...


Begitulah jalan-jalan singkat di candi Boko yang kesanku kurang mengasikkan. Dengan bayar tiket 25.000 sepertinya kurang puas untuk mengeksplore candi Boko. Daya tarik candi Boko memang hanya gerbang candi, yang lain sepertiku biasa saja. Namun aku tetap menghargainya. Inilah wisata candi yang tetap harus dikunjungi karena candi merupakan hasil karya nenek moyang yang harus kita lestarikan.

Sabtu, 10 Januari 2015

Cinta yang kurang Tepat


E
ntahlah di awal tahun 2015 ini, mengapa aku ingin mengungkap dengan tema perselingkuhan. Ini mungkin tema yang pas setelah aku nonton film di pertengahan Desember kemarin, film Supernova : Kstaria, Putri dan bintang jatuh. Ya walaupun film ini tentang roman yang dibumbui fiksi ilmiah tapi pada dasarnya film ini film tentang perselingkuhan.
Selingkuh bisa dimaknai sebagai pelanggaran komitmen antara dua orang yang sudah berkomitmen. Makanya kadang ada istilah ketika salah satu partai politik yang membentuk koalisi tiba-tiba keluar dari koalisinya, maka orang akan menyebutnya selingkuh. Oleh karena itu, selingkuh mencakup banyak hal, bukan hanya hubungan percintaan, tetapi setiap pelanggaran komitmen maka bisa dikaitkan dengan selingkuh (google)
Aku tak tahu darimana memulai menulis tentang perselingkuhan. Aku adalah orang yang di tengah orang-orang yang mengalami masalah pelik dengan perselingkuhan. Tak dapat dipungkiri lagi bahwa perselingkuhan itu pasti ada. Dan ternyata banyak yang mengalaminya. Aku tahu cinta itu tak salah. Cinta itu fitrah. Kita tak dapat memungkiri perasaan cinta dengan lawan jenis kita. Perselingkuhan adalah cinta yang tak salah tapi mencintai orang yang kurang tepat. Mungkin kita akan gregetan dengan orang-orang yang selingkuh. Dan rata-rata orang-orang sekitarku ini adalah menjadi orang ketiga.  Aku yakin mereka pasti tahu mereka salah namun mengapa mereka tidak menolaknya malah ada yang sangat menikmatinya. Aku tak bisa menghakiminya toh aku juga bukan orang suci yang tak luput dari kesalahan. Semoga mereka dapat menyadari kekhilafannya dan menemukan cinta sejatinya yang pasti dengan orang yang bukan milik orang lain..