B
|
erkunjung ke Ullen
Sentalu merupakan salah satu agenda wisata yang telah lama kurencanakan. Dari
akhir tahun kemarin. Dan baru terlaksana di medio tahun ini.. Museum Ullen
Sentalu terletak di kawasan Kaliurang. Kebertulan jalan yang kita lalui lewat
jalan Kaliurang ke arah utara sampai kita ketemu pos karcis, kita lurus saja
sampai ketemu patung udang belok kiri dan ketemu markas TNI lurus saja sampai
kita menemukan plang museum ullen sentalu belok kiri. Saat belok kiri itulah
kita sempat ragu. benar ga nih jalannya.. karena saat jalan yang kita lalui
hanya jalan sepi yang kanan kiri pepohonan seperti hutan. Namun kita tetap
melewati jalan itu yang akhirnya kita menenukan sebuah bangunan yang terlihat
masih sepi. Kita masih bingung. Bener gak nih museumnya. Akhirnya kita tanya ke
bapak-bapak yang kelihatannya seorang security. Dan woolaa.. kita ga kesasar.
Welcome to Ullen Sentalu.. yeeaayyy.. :-)
Suasana
di museum masih sepi sepertinya memang belum banyak pengunjung yang datang.
Atau kita yang datang kepagian ya.. harga tiket masuk ke museum ini cukup mahal
30ribu rupiah.
Setelah membeli
tiket tak langsung bisa masuk ke museum. Kita diminta menunggu karena untuk
bisa masuk harus menggunakan jasa guide. Saat itu ternyata ada 3 orang pengunjung
yang juga ikut menunggu. Untuk menunggu waktu, kita foto-foto dulu saja di
sekitar pintu masuk. Setelah sekitar 10 menitan, kita diminta masuk
berombongan. Guide kita seorang cewek masih muda. Sebelum melakukan penelusuran
kita diberitahu tentang aturan-aturan ketika masuk museum. Aturannya adalah
tidak boleh makan minum, tidak boleh merokok, tidak boleh memegang benda-benda
yang ada di dalam museum dan TIDAK BOLEH FOTO... ohhh tidakkkk.. Masak kita ke
museum ga ada dokumentasinya. Padahal menurutku museum ini cukup unik. Asik
untuk berfoto ria..
Kita
memasuki berbagai macam ruangan di museum ini. Kesan pertama memasuki ruangan.
Aura mistis mulai terasa. Cahaya lampu ruangan hanya remang-remang dan suasana
cukup sunyi. Tak ada suara gamelan atau
apalah itu. Hanya suara kita dan mbak guide saja. Mbak guide menjelaskan dengan
penuh penghayatan. Selama menyusuri museum ini, mbak ini ngoceh terus dan hafal
tentang setiap benda-benda atau lukisan-lukisan yang menempel di dinding museum.
Ya iyalah.. hehe.. Sepanjang perjalanan menyusuri lorong-lorong museum ini kita
akan disuguhkan tentang sejarah kraton-kraton dan silsilah keluarga kraton
khusus berada di Yogyakarta dan Solo. Kita akan tahu bagaimana tata cara yang
berlaku di dalam kraton dengan segala filosofinya. Jalan yang dilalui untuk pindah
ke ruangan lain ruangan cukup membingungkan seperti berjalan di ruang labirin.
Itulah gunanya guide, selain memberi informasi. Guide ini juga menuntun kita
agar bisa masuk ke tiap-tiap ruangan tanpa kesasar. He..he..
Di
tengah perjalanan tour ini, kita rehat sejenak sekitar 5 menitan. Kita akan
disuguhi minuman yang katanya minuman rahasia kraton yang berkhasiat biar awet
muda. Amin...
Perjalanan
dilanjutkan kembali. Sampai akhirnya kita menuju ke sebuah ruang terbuka.. dan
disitulah kita baru boleh berfoto-foto. Dan semua pada mengambil kamera atau HP
masing-masing. Semua sudah pada gatel untuk foto..
Setelah memasuki ruang terbuka ini, berakhir sudah perjalanan singkat tentang Ullen Sentalu. Setelah melewati pintu keluar inilah kita bebas berfoto ria. dan saat kita ke Ullen Sentalu ternyata kita dapat bonus. kita bertemu dengan sang sutradara berambut kriwil alias Riri Riza. Tak meninggalkan moment ini. kita pun foto bersama..
Begitulah
sekelumit tentang museum Ullen Sentalu. Disini kita tidak akan membeberkan
nama-nama ruangnya yang ada di Ullen Sentalu dan informasi tentang silsilah
yang ada di keluarga kraton. Informasi itu bisa dicari di mbah google.
Kesimpulannya kita wajib perlu mengunjungi museum ini apalagi bagi orang senang
tentang budaya dan sejarah kraton di yogya dan Solo. Biarpun tiket masuk
tergolong cukup mahal namun suguhan dan informasi yang kita dapat menambah
wawasan tentang budaya jawa. Kalau bukan kita yang melestarikannya. Siapa lagi
??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar